>

BELAJAR EMPATI...


BELAJAR EMPATI... Sore itu di dalam KRL jurusan Jakarta - Depok, suasana cukup tenang. Kereta listrik itu cukup padat oleh orang2 yg baru pulang kerja. Tiba2, suasana tenang itu terganggu oleh ulah dua orang bocah kecil berumur sekitar 3 dan 5 tahun yg berlarian kesana kemari. Mereka berdua mulai mengganggu penumpang lain. Yg kecil mulai menarik2 koran yg sedang dibaca oleh seorang penumpang, kadang merebut pena ataupun buku penumpang yg lain. Si kakak berlarian kesana kemari hingga  menabrak kaki beberapa penumpang yg berdiri menggantung karena penuhnya gerbong itu. Beberapa penumpang mulai terganggu oleh ulah kedua bocah nakal itu, dan bbrp orang mulai menegur bapak dari kedua anak tsb.  "Pak, tolong dong anaknya dijaga!" pinta salah seorang penumpang.  Bapak kedua anak itu memanggil dan menenangkannya. Suasana kembali hening, dan kedua anak itu duduk diam.  Tak lama kemudian, keduanya mulai bertingkah seperti semula, bahkan semakin nakal. Apabila ada yg diusilin masih diam saja, kedua anak itu makin berani. Bahkan ada yg korannya sedang dibaca, langsung saja ditarik dan dibawa lari. Bila si-empunya koran tidak bereaksi, koran itu mulai dirobek2. Beberapa penumpang mulai menegur sang ayah lagi dg nada mulai kesal. Mereka benar2 merasa terganggu, apalagi suasana pulang kerja, mereka masih sangat lelah. Sang ayah yg masih muda dan terlihat sangat sederhana, memanggil kembali kedua anaknya, dan keduanya mulai diam lagi. Tapi hal itu tidak berlangsung lama. Si anak mulai membuat ulah yg semakin membuat para penumpang di gerbong itu mulai marah.  Beberapa penumpang mulai memarahi sang ayah dan membentak. "Pak, bisa mendidik anak tidak sih!" kata seorang penumpang dg geram. "Dari tadi anaknya mengganggu semua orang disini, tapi Anda koq diam saja". Sang ayah bangkit dari duduknya, menghampiri kedua anaknya yg masih mungil, menenangkannya, dan dg sangat sopan berdiri dan berkata kepada para penumpang yg ada di gerbong itu. "Bapak2 dan ibu2 semua, mohon maaf atas kelakuan kedua anak saya ini. Tidak biasanya mereka berdua bertingkah nakal seperti saat ini. Tadi pagi, kedua anak saya ini baru saja di tinggal oleh ibu mereka yg sangat mereka cintai. Ibu kedua anak saya ini meninggal karena penyakit LEUKEMIA yg dideritanya…" Bapak sederhana itu diam sejenak, terlihat airmatanya menggenang di pelupuk matanya, dan sambil mengelus kepala kedua anaknya meneruskan kata2nya. "Mungkin karena kejadian yg menimpa ibu mereka berdua itu begitu mendadak, membuat kedua anak saya ini belum bisa menerima kenyataan dan agak sedikit shock karenanya. Sekali lagi saya mohon maaf…” Seluruh orang di dalam gerbong kereta KRL itu seketika terdiam. Sikap mereka tiba2 berubah total, dari memandang dg perasaan kesal karena kenakalannya, berubah menjadi perasaan iba dan sayang. Kedua anak itu masih tetap nakal, mengganggu seluruh penumpang yg ditemuinya. Tetapi, orang yg diganggu malah menampakkan kasih sayangnya. Ada yg memberinya coklat, bahkan ada yg menemaninya bermain… *** Saudara-riku tercinta… Begitu pentingnya sebuah INFORMASI… bisa mengubah semua atmosphere lingkungan kita. Seringkali kita salah paham dg sahabat/ saudara kita, karena kita tidak mengetahui informasi yg sebenarnya, hingga membuat atmosphere yg buruk dg sahabat kita. Mungkin kita pernah berprasangka buruk kpd saudara kita, karena tidak tabayun/klarifikasi informasi yg sebenarnya. Selalulah berprasangka dan berfikir positif. Karena prasangka itu akan selalu kembali kepada diri kita sendiri.  “Hai orang2 yg beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena prasangka (negatif) itu dosa. Dan janganlah mencari2 keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yg suka memakan daging saudaranya yg sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS.49:12)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "BELAJAR EMPATI..."

Post a Comment